Jumat, 17 Desember 2010

Pameran Tunggal, peluncuran buku dan Animasi Open Movie "The Tales of Gwen Silent” karya Andre Tanama

SETELAH memunculkan karakter Wayang Monyong, AC Andre Tanama – perupa yang lahir dan tinggal di Yogya – kembali menggebrak dengan tokoh Gwen Silent. Gwen Silent, di sini, digambarkan sebagai sosok gadis kecil yang matanya selalu terpejam dan tak mempunyai mulut. Dan dalam “kehidupannya”  ia begitu banyak mengalami petualangan auratik yang seru namun syahdu. Ditemani beberapa “kawannya” seperti Agathos dan Naga Emas, Gwen juga mampu membawa setiap orang yang bertemu ke alam hening yang menyejukkan.




Sosok Gwen bisa anda temui pada pameran tunggal A.C. Andre Tanama bertajuk The Tales of Gwen Silent di Bentara Budaya Yogyakarta dari 17 Desember – 27 Desember 2010. Pameran dibuka  dr. Oei Hong Djien, pendiri OHD Museum, Magelang, juga ditandai peluncuran buku kisah Gwen, “The Tales of Gwen Silent: An Art Journey” - kerjasama dengan Syang Art Space, Magelang.
Selain itu juga bisa dinikmati video animasi Gwen Silent yang dikerjakan oleh Hizaro, animator dari Open StudioSociety. Didukung "Supporting design" yang menghadirkan Logogram serta Typeface Gwen Silent dikerjakan oleh Gloria Grace Tanama (mahasiswi DKV ISI Yogyakarta).

Menurut Andre, tokoh Gwen Silent sengaja dimunculkan sebagai metafor atas sisi spiritual manusia. “Ia muncul sebagai simbol-simbol atas hati nurani, simbol amarah sekaligus kasih, simbol harapan sekaligus keputusasaan, simbol atas kebahagiaan sekaligus kesedihan,” kata Andre yang pernah  selama 3 periode (2002, 2003, 2005)mendapatkan Penghargaan Karya Seni Grafis Terbaik dari ISI Yogyakarta serta menyabet penghargan Juara 1 Trienal Seni Grafis Indonesia II (2006) dari Bentara Budaya Jakarta.

Vera Wijaya dari Galerie Sogan and Art, Singapore, mengungkapkan, sepintas, tokoh Gwen Silent Andre mengingatkan kita akan manga atau tokoh-tokoh kartun lain yang bisa didapat di pasaran. Dikatakan, bagi mereka yang mengkritik Gwen Silent sebagai “Nara Wannabe” versi lain,  tentu akan kecewa mendapati dalamnya pesan filosofis yang mendasari terbangunnya karya-karya Andre. “Meskipun penampilan luar Gwen Silent awalnya terinspirasi dari putri sang seniman, tokoh tersebut nampaknya adalah refleksi alter-ego pribadi sang seniman sendiri,” ujarnya, "Dalam beberapa episode, Gwen memang adalah saya sendiri. Lewat Gwen Silent saya merasa dapat mengungkapkan perasaan dengan lebih leluasa, bahkan berbicara tanpa perkataan sekalipun."

Menurut Andre, setelah “mengunjungi” Bentara Budaya Yogya, Gwen juga berencana akan jalan-jalan ke  Milan, Italia dan Singapore pada awal tahun depan. "Saya rasa sudah saatnya bagi Gwen Silent untuk berkelana lebih jauh lagi, menemukan pengalaman baru yang lebih menantang," ungkap Andre. (rilis: Andre Tanama/*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar