Sabtu, 18 Desember 2010

Kerajinan Puzzle Batik, Kreatif Demi Pelestarian Budaya Bangsa



Bermain puzzle, bagi sebagian orang, mungkin sudah biasa. Namun, puzzle yang dibuat seorang perajin di Solo, Jawa Tengah ini berbeda dengan kebanyakan puzzle yang ada selama ini. Jika biasanya, bergambar kartun atau pemandangan alam, puzzle karya perajin Solo ini berbentuk motif batik. Tujuannya --tentu saja-- untuk mengenalkan motif batik sejak dini.


Bermain puzzle, bagi anak-anak, sudah menjadi kegemaran sejak dulu. Namun, puzzle yang sedang dimainkan Deo dan ibunya ini ternyata berbeda dengan puzzle-puzzle yang selama ini dikenal. Jika selama ini lebih banyak bergambar tokoh kartun atau pemandangan alam, puzzle yang dimainkan Deo ini ternyata bergambar motif batik.


Bagi Deo, bermain puzzle bermotif batik ini lebih menarik daripada puzzle biasa, karena, lebih sulit dan menantang. "Harus teliti dalam mengenali gambar, sehingga, potongan puzzle bisa terpasang dengan baik dan sempurna," kata Deo.



Puzzle bermotif batik seperti dimainkan Deo ini memang masih jarang ditemui di pasaran. Puzzle ini merupakan kreasi baru dari seorang perajin mainan edukatif asal Solo, Jawa Tengah. Namanya, Herumanto Moektijono. "Cara membuatnya sebenarnya sama dengan membuat puzzle lain. Hanya saja, gambarnya diganti motif batik," kata Heru.

Pertama, dibuat pola puzzle di atas bahan yang sudah disiapkan. Setelah itu, papan dipotong sesuai pola dan dihaluskan. Setelah dihaluskan, mulai dilakukan pengecatan. Setelah itu, dibuatlah gambar sesuai motif batik yang diinginkan dengan menggunakan pola dari plastik Mika.

Berbeda dengan batik biasa, pembuatan puzzle batik ini memang dilakukan dengan pengecatan bukan dengan menggambarnya menggunakan canting. Warna-warna yang digunakan pun lebih cerah, agar menarik perhatian anak-anak.

Ide membuat puzzle batik ini didapat Heru dari keprihatinannya terkait makin kurangnya pengetahuan anak-anak tentang motif batik. "Karenanya, perlu dilakukan upaya untuk mengenalkannya lebih dini. Salah satunya lewat permainan semacam ini," kata Heru.

Sejak diluncurkan ke pasaran, puzzle batik buatan Heru ini langsung disambut antusias masyarakat. Tak hanya dari sejumlah lembaga pendidikan usia dini dan taman kanak-kanak di Solo, pesanan pun datang dari berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta. Apalagi harga yang ditawarkan tergolong murah, yaitu berkisar 40 hingga 60 ribu rupiah. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar