Minggu, 03 Juni 2012

Para Polisi Itu Pun Mahir Bermain Musik Hadrah

Sebagai polisi, sejumlah anggota Polres Bantul, DIY ternyata tak hanya mampu menangkap penjahat. Di sela kesibukannya menegakkan hokum, mereka ternyata masih menyempatkan diri berlatih musik rebana atau hadrah hingga mahir. Tak hanya dipertontonkan dalam acara-acara kepolisian di wilayah itu, grup musik hadrah ini juga menjadi sarana mendekatkan diri dengan masyarakat.


Ada suasana berbeda terlihat di Mapolda DIY menjelang digelarnya acara pelepasan Kapolda lama, Brigjen Polisi (Purn) Tjuk Basuki, yang sudah memasuki masa pensiun. Sejumlah anggota polisi wanita terlihat keluar dari salah satu ruangan dengan menggunakan jilbab yang sangat serasi dengan seragam kepolisiannya. Di belakangnya, terlihat sejumlah anggota polisi lain yang mengenakan baju koko dan peci dengan menenteng alat musik rebana.

Kedatangan mereka dengan kostum seperti itu tentu saja bukan tanpa alasan, karena, para polisi ini memang hendak memamerkan kebolehannya bermain musik hadrah untuk mengiringi arak-arakan kapolda lama. Bukan sekedar iseng, karena sejak tahun 2007, mereka memang sudah berlatih musik hadrah dan membentuk sebuah grup yang diberinama “Al Ikhlas”. Grup ini beranggotakan 20 orang, yang terdiri dari 10 polwan dan 10 polisi pria.

Tak hanya di acara-acara kepolisian, grup ini juga banyak tampil di acara-acara masyarakat, karena sejak awal memang digagas sebagai salah satu sarana untuk mendekatkan kepolisian dengan masyarakat. “Grup musik hadrah ini diprakarsai oleh AKP Suharto dan AKP Muhammad Faturrahman selaku kabag Bina Mitra dan Kabag Narkoba Polres Bantul,” kata Brigadier Ichwan Wahyudi, anggota sat Intelkam Polres Bantul yang menjadi Koordinator grup ini. “Tak hanya mendekatkan diri dengan masyarakat, grup ini juga sering digunakan untuk mensosialisasikan program-program kepolisian”, tambahnya.

Bagi mereka sendiri, perpaduan musik Islami dengan kepolisian ini menjadi semacam obat atau penyejuk hati di sela tugas-tugas beratnya melayani masyarakat dan menegakkan hokum. Sejak menggeluti musik hadrah, mereka mengaku bisa lebih tenang menghadapi berbagai persoalan di masyarakat dan tidak mudah terpancing berbuat di luar prosedur hokum. Nah! (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar