Kamis, 26 Mei 2011

Jum’at 27 Mei 2011, Upacara Adat Mbah Bregas Digelar

Untuk melestarikan adat dan tradisi yang turun temurun masyarakat Padukuhan Ngino Margoagung Seyegan Sleman pada tahun 2011 ini kembali akan menggelar Upacara Adat Bersih Desa “Mbah Bregas”, Jum’at 27 Mei 2011 di padukuhan setempat.


Menurut ketua panitia Sudarsi Sudarisman penyelenggaraan Upacara Bersih Desa “Mbah Bregas” yang jatuh pada hari ini Jumat Kliwon mendatang dimaksudkan untuk menyampaikan rasa syukur segenap warga masyarakat setempat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen, keselamatam dan keberkahan yang diperolehnya serta harapan memperoleh kehidupan yang lebih baik di masa-masa mendatang.
Rangkaian upacara diawali pada hari Kamis 26 Mei 2011 mulai pukul 10.00 WIB dengan pementasan kuda lumping “Turonggo Mudo” dari Ngino Margoagung. Pada malam harinya pukul 19.30 dilaaksanakan ziarah kubur dan puji tahlil di Makam mbah Bregas dilanjutkan dengan tirakatan dan penyerahan gunungan wulu wetu. Pada tengah malam pukul 23.30 WIB dilakukan pengambilan air suci di Sendang Planangan yang kemudian diboyong ke Balai Desa Margoagung.
Jum’at 27 Mei 2011 pukul 08.00 WIB dilakukan kenduri dengan berpakaian adat Jawa dilanjutkan sesaji di 4 (empat) penjuru yaitu di Ringin, Kramat, Sendang Planangan dan Dalang. Selanjutnya dipentaskan pagelaran wayang kulit dengan lakon “Sri Mulih” oleh dalang Ki Sriyanto, dan jagong siang serta sesaji patehan.
Puncak acara diawali pada pukul 15.00 WIB dengan tarian dari siswa siswi TK Puspasiwi, tari Candik Ayu dan tari Kalongking dari SD Nggentan, tari Incling Jangget dan Tari Cahya Nirakila dari SMA Negeri Seyegan. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi upacara adat berupa penerimaan Bregada dan serah terima Gunungan Wulu Wetu dan air suci. Rangkaian upacara adat “Mbah Bregas” ditutup pada malam harinya dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Sudiyono dengan lakon Seta Jaring.
Menurut legenda, Mbah Bregas merupakan cikal bakal warga/penduduk Ngino dan merupakan pengikut setia Sunan Kalijaga yang mendapat tugas untuk menjaga dan menyebarkan agama Islam di wilayah Desa Margoagung. Konon Mbah Bregas memiliki kebiasaan mengadakan Upacara Merti Desa setelah panen raya sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada perkembangan selanjutnya masyarakat tetap mempertahankan kebiasaan tersebut dengan nama Upacara Adat Bersih Desa Mbah Bregas untuk mengengang perjuangan beliau.

Secara terpisah Plh. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Aji Wulantara, SH mengungkapkan bahwa upacara adat Mbah Bregas merupakan salah satu aset budaya yang perlu terus dipertahankan untuk memperkuat sektor kepariwisataan di Kabupaten Sleman. Disamping itu pelaksanaan upacara adat semacam itu mampu mengembangkan aspek-aspek kesenian dan kebudayaan masyarakat lokal. Selain juga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi warga masyarakat sekitar melalui usaha dagang bagi UMKM.

Sleman, 25 Mei 2011
Plh. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata



Aji Wulantara, SH



SMS Hotline: Wasita HP. 085743961968
Jl. Pringgodiningrat No.13 Beran Tridadi Sleman
Yogyakarta Telp/Fax:0274-869613
Website  : www.tourismsleman.com,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar