Pentas Kethoprak Ikon Jogja 2011 akan kembali hadir, dengan mempersembahkan Kethoprak Ringkes Tjap Tjontong. Kali ini, cerita yang akan diangkat berjudul “Sinuwun Pungkasan” yang diilhami otobiografi Kaisar Pu Yi.
Kaisar Pǔyí adalah kaisar kedua belas dinasti Qing yang juga kaisar terakhir Tiongkok yang memerintah dari tahun 1908 sampai 1924. Pu Yi diangkat sebagai kaisar dalam usia yang sangat belia, yaitu 2 tahun, setelah kematian kaisar Guang Xu, yang tak lain adalah pamannya. Saat memerintah, dirinya banyak menghadapi serangan dari luar, terutama terkait tuntutan revolusi dari Dr Sun Yat Sen pada tahun 1911. Revolusi inilah yang akhirnya mengakhiri zaman kekaisaran Tiongkok yang telah ada selama lebih dari 2000 tahun. Setelah revolusi, PuYi masih ijinkan untuk tinggal didaerah kekaisaran (sekarang disebut Kota Terlarang dan menjadi objek wisata). PuYi juga pernah diangkat menjadi pemimpin tertinggi di negara Manchu (Man Zhou Guo), sebuah negara boneka buatan Jepang yang merupakan wilayah Tiongkok dan berbatasan dengan Russia, Tiongkok, Korea Utara dan Mongolia.
Setelah kekalahan Jepang pada perang dunia kedua, Uni Soviet menguasai wilayah Manchu dan kemudian menangkap PuYi di bandara penerbangan disaat PuYi berusaha kabur ke Jepang. PuYi ditahan selama 5 tahun dan kemudian dikirim balik ke Tiongkok pada tahun 1950. Sekembalinya di Tiongkok, PuYi mengakui kesalahannya dan menyatakan penerimaannya terhadap pembaharuan, pendidikan dan revolusi sehingga pada tahun 1958 PuYi dibebaskan oleh pemerintahan Tiongkok dan saat itu PuYi yang sebelumnya adalah kaisar kemudian menjadi rakyat biasa. Dia meninggal karena sakit pada umur 61
Naskah ditulis secara apik oleh Drs. Susilo Nugroho “Den Baguse Ngarsa”, dengan sutradara: Drs. Agus “Leyloor” Prasetiya, M.Sn, Penata Iringan Musik : Warsana “Kliwir”, S.SN. M.SN. Sementara bertindak sebagai pimpinan produksi adalah Nicky Nazaready, S.PD.
Pementasan akan dilakukan pada hari Kamis, 28 April 2011 mulai pukul 20.00 WIB, bertempat di gedung Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta. Pentas ini diharapkan akan menjadi sajian yang sangat menarik, karena, didukung seniman kethoprak dan pelawak handal kota Yogyakarta, seperti Marwoto Kawer, Yu Beruk, Sranta, Bayu Gito Gati, Den Baguse Ngarso, Nano Asmorodono dan sebagainya.
Harga tiket masuk pun dipatok sangat murah, yaitu Rp. 25.000,- dan Rp. 50.000,- yang bisa dibeli sebelum pentas berlangsung. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar