Hari Kejepit Nasional (Harpitnas), begitulah orang menyebut hari senin ini, karena, sesuai tertera di kalender, besok tercatat sebagai tanggal merah alias libur. Libur Tahun Baru 1432 Hijriyah. Bagi orang jawa, malam tahun baru hijriyah biasanya bertepatan dengan malam tahun baru jawa atau malam 1 sura. Kali ini, Sura 1944 Dal. Sehingga, berbagai acara menyambut 1 Sura pun digelar di berbagai kawasan, malam nanti.
Namun, tak hanya penetapan hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha, yang seringkali terjadi perbedaan, penetapan tanggal 1 Sura ini pun ternyata tak jarang mengalami hal yang serupa. Seperti terjadi pada 1 Sura 1944 Dal ini. Sebagian kalangan di Jawa menganggap 1 Sura jatuh pada hari selasa besok, namun, sebagian kalangan lain justru menetapkan tanggal 1 Sura jatuh pada hari rabu. Sehingga, berbagai acara menyambut 1 Sura pun baru digelar hari selasa atau malam rabu besok.
Di Yogyakarta, kalangan yang sepakat tanggal 1 Sura jatuh pada hari selasa besok, akan menggelar berbagai acara pada hari senin atau malam selasa ini.
Seperti di sejumlah obyek wisata di Bantul, DIY. 11 titik obyek wisata diperkirakan akan menjadi pusat kerumunan massa dalam menyambut tahun baru Jawa, senin malam. Yaitu, Pantai Parangtritis, Pandansimo, komplek makam raja Imogiri, Pantai Samas dan sebagainya. Di pantai Samas, akan digelar kirab Mahesa Sura dengan menampilkan kesenian warga setempat. Rangkaian kirab dimulai pukul 20.00 WIB, namun, prosesi kirab Mahesa Sura baru akan dimulai setelah tengah malam, mulai dari Dusun Tegalrejo utara TPR Samas menuju terminal sebelum dibawa ke laut selatan.
Di Sleman, yang baru saja dilanda bencana Merapi, pun tidak ketinggalan menggelar acara menyambut 1 Sura, senin malam. Acaranya, upacara adat Merti Bumi Kaliurang. Hanya saja, jika sebelumnya acara dipusatkan di Tlogoputri, kali ini, dipindah ke Patung Udang, karena, kondisi di Tlogoputri belum memungkinkan. Sejumlah acara yang digelar antara lain, kirab pangerti Jawi, pengajian, festival krowotan dan kenduri bersama.
Di Kulonprogo, acara Malam satu sura, senin malam, akan di adakan di Gunung Lanang, Astana Jingga, pedukuhan Bayeman, Desa Sindutan, Kecamatan Temon dan Puncak Suroloyo di Pedukuhan Keceme, desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh. Acara di Gunung Lanang adalah ritual tradisi, yang diawali dengan siraman dan ruwatan Suci Agung Kinarya Jati. Dilanjutkan, dengan pagelaran wayang. Pagi harinya, upacara labuhan di Pantai Congot. Di puncak Suroloyo akan digelar Kethoprak Lesung Tamba Lara dan jamasan Pusaka berupa Tombak Kyai Manggala Murti dan Songsong Kyai Manggala Dewa di sendang Kawidodaren.
Ratusan personil dari kepolisian setempat mulai senin sore pun akan disiagakan di titik-titik tersebut untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, terutama berbagai tindak kejahatan.
Namun, tidak semua kalangan sepakat menggelar acara malam satu sura pada senin malam atau malam selasa ini. Abdi Dalem Kaprajan Propinsi DIY menetapkan tanggal 1 Sura tahun Be baru jatuh pada hari rabu kliwon (8/12). Dasarnya, kalender Jawa Sultan Agungan, dengan kurup Asopon. Ketentuan ini akan berjalan selama 120 tahun.
Karenanya, sesuai rapat panitia hari selasa (30/11) di Aula Pamulangan Dalang Habirandha, diputuskan: Upacara Mubeng Beteng Kraton Yogyakarta akan dilaksanakan pada hari selasa, 7 desember besok, mulai pukul 24.00 WIB atau Malam hari rabu kliwon. Sebelum mubeng beteng, akan diselenggarakan sugengan di Kagungan dalem Bangsal Pancaniti, pada pukul 22.00 WIB. Juga akan dibawakan tembang macapat atau Kidung: Murih Ngayogyakarta Tetep Istimewa dan Murih Raharjaning Kawula Indonesia. Bagi yang ingin mengikuti acara tersebut, diharap mengenakan pakaian pranakan jangkep bagi Abdi dalem, dan pakaian kejawen atau bebas rapi bagi masyarakat umum.
Nah, sekarang, terserah anda mau bergabung dengan acara yang mana. Malam selasa atau malam Rabu atau kedua-duanya atau tidak sama sekali. Terserah anda. Selamat Tahun Baru 1432 Hijriyah dan Selamat Tahun Baru Jawa.... (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar