Rabu, 06 Juli 2011

Festival Seni Tradisional Islami Digelar Pertama Kalinya di Sleman


 Sebuah festival seni tradisional Islami untuk pertama kalinya digelar di Sleman, DIY (5-6/7). Kegiatan, yang digelar di gedung Serba Guna Sleman ini sekaligus dilakukan untuk membangkitkan kembali seni-seni tradisional Islami di wilayah tersebut, setelah sempat tenggelam, akibat bencana erupsi Merapi 2010 lalu.


Festival Seni Tradisional Islami yang digagas oleh Kantor Kementrian Agama Sleman ini merupakan pertama kalinya digelar di wilayah tersebut. Namun, meski baru pertama kali digelar, tak kurang dari 52 kelompok seni tradisional islam dari berbagai kecamatan di Sleman, turut ambil bagian dalam festival ini.

Mereka diminta membawakan satu lagu wajib dan satu lagu pilihan, dengan iringan musik rebana, disertai kreasi lain agar penampilannya lebih menarik. Tak ayal, sejumlah kelompok peserta pun terlihat menyertakan atraksi tari dan atribut-atribut lain, dalam penampilannya, sehingga, mengundang decak kagum para pengunjung di gedung serba guna sleman ini.

“Festival seni tradisional Islami ini digelar sebagai upaya membangkitkan kembali seni-seni tradisional Islami yang selama ini berkembang pesat di Sleman,” ungkap Hj Silvia Rosetti, ketua penyelenggara festival ini. Menyusul bencana erupsi merapi 2010, sebagaimana sendi kehidupan masyarakat lain di sleman, kegiatan seni tradisional Islami di wilayah tersebut ternyata juga ikut terhenti. Padahal, seni tradisional semacam ini sudah hidup selama puluhan tahun dan mengandung nilai-nilai syiar islam bagi masyarakat.

Selain piala bergilir dari kepala Kantor Kementrian Agama Sleman dan piala tetap lainnya, juga disediakan uang pembinaan hingga jutaan rupiah bagi para penampil terbaik. Karena mendapat tanggapan positif dari kelompok-kelompok seni tradisional Islam di wilayah tersebut, rencananya, festival serupa akan digelar secara rutin setiap tahun.  (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar