Berbagai upaya dilakukan untuk mengangkat kembali seni musik jawa atau karawitan, yang belakangan ini, makin tergusur oleh serbuan musik-musik modern. Salah satunya, dengan menggelar lomba karawitan untuk anak-anak, seperti dilakukan Pemkot Solo, Jawa Tengah. Dengan lomba ini, diharapkan, musik karawitan atau gamelan bisa kembali dikenal dan digemari anak-anak.
Ada suasana berbeda yang tercipta di panggung terbuka Taman Sriwedari Solo, Jawa Tengah, Rabu siang (13/4). Sekelompok siswa SD terlihat memainkan berbagai tembang Jawa, dengan diiringi musik gamelan Jawa atau karawitan. Tak ayal, atmosfir yang tercipta di lokasi tersebut pun terlihat sangat kental budaya setempat.
Ada perasaan bangga dan haru melihat puluhan siswa SD ini memamerkan ketrampilannya memainkan musik asli Indonesia ini. Di tengah serbuan musik-musik modern, ternyata masih ada anak-anak yang mau memainkan dan membawakan musik-musik Jawa, meski jumlahnya hanya sedikit. Namun, kesungguhan mereka untuk mempelajari dan mencintai budaya sendiri sudah layaknya patut mendapat ancungan jempol.
Apalagi, pertunjukan ini mereka lakukan dalam sebuah lomba yang digelar pemkot Solo, sehingga, mereka pun berusaha keras menunjukkan penampilan terbaiknya. Masing-masing group memainkan dua buah racikan lagu, dari pangkur dan tertib lalu lintas sebagai lagu wajib. Tidak hanya kekompakan, kemahiran masing-masing personal dalam memainkan gamelan juga menjadi penilaian tersendiri penampilan mereka.
Lomba karawitan anak-anak ini digelar pemkot Solo sebagai upaya mengangkat kembali seni musik Jawa atau karawitan yang belakangan ini mulai tergusur oleh serbuan musik-musik modern.
Sayangnya, tidak semua sekolah di Solo, mempunyai perangkat gamelan untuk melatih anak-anak didiknya bermain dan mencintai budaya Jawa ini. Sehingga, dari ratusan sekolah dasar di Solo, Jawa Tengah, hanya belasan sekolah saja yang mempunyai grup karawitan dan ikut serta dalam lomba ini. Selain lomba, ke depannya, pemkot Solo, Jawa Tengah, agaknya bisa menjembatani sekolah-sekolah yang tidak mempunyai perangkat gamelan sendiri agar bisa melatih anak didiknya bermain gamelan. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar