tempat.
Awalnya, bapak tiga anak ini memang hanya coba-coba, saat mendapati sebuah pipa pralon bekas talang di rumahnya. Merasa sayang jika dibuang, Gunawan pun memanfaatkannya untuk media berkebun cabe. Maklumlah, sejak lama, dirinya memang suka bercocok tanam.
Pertama-tama, pipa pralon tersebut dilubangi di sisi kanan dan kiri dengan menggunakan besi yang dipanaskan. Jarak antar lubang kira-kira 25 centimeter. Setelah itu, pipa pralon yang sudah dilubangi diisi dengan media tanam dicampur pupuk. Setelah itu dipadatkan. Setelah siap barulah bibit cabe ditanam di sela-sela lubang. "Satu lubang sebaiknya ditanami dua buah tanaman cabe, untuk antisipasi jika salah satunya mati", kata Gunawan.
Sejak mencoba metode ini sekitar 3 bulan lalu, Gunawan mengaku, sudah bisa memanen cabe di kebun pipa pralonnya sebanyak 2 kali. Hal ini tentu saja membantu mengurangi pengeluaran keluarganya di saat harga cabe melambung tinggi seperti sekarang ini. Tak hanya dimanfaatkan sendiri, ia bahkan bisa mendapatkan penghasilan tambahan, karena, sebagian hasil kebun cabenya juga dibeli tetangga dan kerabatnya.
Menurut Gunawan, "Penanaman cabe dengan pipa pralon ini bisa lebih efektif dibanding menggunakan pot, karena, tidak terlalu memakan tempat". Satu meter pralon bisa diisi dengan 14 batang tanaman cabe, bandingkan jika menggunakan pot. "Tentu saja diperlukan 14 pot yang memakan tempat lebih luas", katanya. Metode berkebun cabe dengan pipa pralon ini memang tidak membutuhkan lahan luas, karena. dibuat secara berdiri, sehingga, tanaman cabe hidup secara bertingkat.
Sebelum menemukan metode berkebun di pipa pralon ini, Gunawan mengaku, menggunakan berbagai barang bekas lain untuk menanam cabe. Seperti bekas celengan dari tanah liat, bekas tempat oli dan sebagainya. Namun, dari semua tempat itu, penggunaan pipa pralon ternyata dinilai paling efektif dan lebih banyak menghasilkan buah cabe.(*)
Selamat siang,, berawal pingin coba berkebun terdamparlah aku di bog ini,, terima kasih tuk artikelnya ya pak,,,,
BalasHapus