Berdasarkan Sidang Dewan Kurator yang dilaksanakan di Art Café – Danes Art Veranda pada tanggal 30 November 2010 , Dewan kurator yang terdiri dari Warih Wisatsana , Oka Rusmini dan Moch Satrio Welang, menetapkan 100 karya puisi yang akan dibukukan dalam Antologi 100 Puisi Tema Ibu Se Indonesia.
Adapun pengumpulan naskah telah berlangsung selama lima bulan, yakni April sampai 30 September 2010. Jumlah karya yang masuk adalah 356 puisi dari seluruh Indonesia dengan ketentuan setiap penulis hanya mengirimkan satu karya. Berikut puisi – puisi yang lulus seleksi dengan susunan sistem acak :
1. No. 55 : Dalam Perutmu Ada Puisi karya Nana Sastrawan ( Jakarta )
2. No. 116 : Puisi Yang Tak Pernah Selesai karya Syaiful Bahri ( Sumenep )
3. No. 120 : Monolog Ibu karya Syarif Hidayatullah ( Depok )
4. No. 115 : Bunga di Jalur Gaza karya Indah IP ( Surabaya )
5. No. 32 : Di Tangan Ibu karya Rahmat Heldy HS ( Banten)
6. No. 113 : Mencari Ibu karya Adhy Rical ( Kendari)
7. No.297 : Selama Angin Menderu Sampai Laut Karya Andi Magadhon ( Yogyakarta)
8. No. 278 : Cuma Mangrove Karya Arry Syakir Gifari ( Tangerang )
9. No. 325 : Kangen karya Ryan Rachman ( Purwokerto )
10. No. 329 : Mesin Jahit Ibu Karya Setiyo Bardono
11. No. 341 : Rumindasari karya Seli Desmiarti
12. No.343 : Anak karya Rudy Ramdani ( Purwakarta)
13. No. 45 : Ibuku ( aku terima apapun dirimu ) karya Shita Rahutomo ( Bandung)
14. No. 134 : Apalagi yang mesti kutuliskan tentang ibu Karya Qur'anul Hidayat Idris ( Semarang)
15. No. 206 : Ibuku Ilalang karya Noval jubbek ( Malang)
16. No. 355 : Perempuan Kupu Kupu karya Wayan Sunarta ( Denpasar )
17. No. 313 : Pemuda yang Menggendong Ibunya Sejauh 800 Km Jaraknya karya Hasan Bisri ( Bogor )
18. No. 291 : Pengelana yang Lupa Pulang karya Fatimul Husain ( Yogyakarta)
19. No. 141 : Seorang Ibu Berbisik Pada Calon Bayinya karya Holy Adib ( Padang)
20. No. 79 : Ibu yang Mendongeng Peri Karya Noviana Kusumawardhani ( Ubud)
21. No. 52 : Dongeng Upacara Rumah Kardus Karya Gus Malkan ( Blitar)
22. No. 286 : Wajah Seorang Perempuan Karya Ardy Kresna Crenata ( Bogor )
23. No. 354 : Ode Buat Ibu Karya Joan Valentina Rachma Assyakira ( Denpasar)
24. No. 143 : Mamahan Ibu karya Alee Kitonanma ( Padang)
25. No. 27 : Kepada Ibu Karya Yoyong Amilin ( Jakarta)
26. No. 155 : Kau dalam Diri Karya Dea Anugrah ( Yogyakarta)
27. No. 77 : Aku dan Ummi Karya Anisah Rokhimatulkhair Atmajaningtyas ( Wonosobo)
28. No.91 : Pada Lima Sajak Kita Terus Mencari Karya Mutiah Ayu Rasta ( Sumatera Selatan)
29. No. 173 : Dialog Kabut Karya Dwi S Wibowo ( Yogyakarta)
30. No. 257 : Fragmen Kampung Karya Dwi Rahariyoso ( Ponorogo)
31. No. 171 : Laut Ibu Karya Faradina Izdhihary ( Malang)
32. No. 301 : Surat dari Pulau Rantau karya Ayu Diah Cempaka ( Denpasar)
33. No. 43 : Kliping dan Terompet Tahun Baru karya Pringadi Abdi Surya ( Jakarta)
34. No.165 : Kerang Mutiara karya Yuli Arista ( Cepu )
35. No.276 : Kenapa Ibu ? karya Ovianty ( Jakarta)
36. No.339 : Solilokui Bayang Ibu karya Putri F.R.Pratama ( Surabaya)
37. No. 356 : Nyanyi Anak Bulan karya Muda Wijaya ( Denpasar)
38. No. 21 : Mengenang Bunda karya Akhyar Fuadi ( Sumatra Barat)
39. No.38 : Di sini Bun, karya Laksmi Herdiana Putri ( Madura)
40. No. 44 : Bidadari karya Wisnu Aditya Pratomo ( Sumedang)
41. No.78 : Surat dari Ngawi karya Mohammad Amir Tohar ( Mojokerto)
42. No. 80 : Dari Catatan Harian Nadja Halilbegovich 17 April 1993 karya Bode Riswandi ( Tasikmalaya )
43. No. 92 : Di Penghujung Purnama karya Tatang Rudiana Alghifari ( Tasikmalaya)
44. No.98 : Kuburan , Suatu Pagi karya Akhmad Nurhadi Moekri ( Madura)
45. No. 100 : Tuhan Kecil Karya Badrul Munir Chair ( Yogyakarta)
46. No. 110 : Ibu Seorang Kupu-kupu karya Riza Multazam Luthfy ( Malang)
47. No. 121 : Rue Saint Martin karya Surajiya ( Yogyakarta)
48. No. 130 : Sajak Sepi Tanpa Ibu karya Khairul Huda ( Denpasar )
49. No. 132 : Sajak Teringat Matamu Karya Rivo Shaftria SY ( Sumatra Barat)
50. No. 135 : Ibu Ribuan Bambu karya Rio Fitra SY ( Padang)
51. No.136 : Mutiara karya Irwan Kusumawardana ( Yogyakarta)
52. No.152 : Bunda Karya Sosiawan Leak ( Solo )
53. No. 137 : Martini Karya Restu Ashari Putra ( Depok )
54. No. 181 : Tentang Ibu karya Dicky Teara ( Pamekasan Madura)
55. No.177 : Rumah Kosong (dari ibuku) Karya I Putu Agus Sutrarama ( Tabanan Bali)
56. No. 185 : Sajak Tentangmu Dariku karya Bagus Prana ( Purwokerto)
57. No.193 : Sajak Buat Bunda karya O'ong Salambaran ( Pamekasan Madura )
58. No. 196 : Seorang Ibu dari Kalkuta karya Dharmo Gandoel ( Yogyakarta )
59. No.236 : Citaku Ridho Ibu Karya Nahdho Nur ( Sumedang)
60. No. 245 : Ini Buat Ibu karya Titikecil yasmina ( Bandung)
61. No. 248 : Triplek Rumah karya Winarti
62. No. 252 : Ibu karya DS Priyadi ( Yogyakarta)
63. No. 274 : Minyak Telon Ibu karya Khoer Jurzani ( Sukabumi)
64. No. 290 : Surat Lebaran buat Emak Karya Arum Fatima ( Yogyakarta)
65. No. 264 : Dongeng buat Bunda Karya Isyka Syukriya ( Yogyakarta)
66. No. 295 : Telegram Ibu karya Husen Arifin ( Malang)
67. No. 308 : Syal Rajutan Ibu karya Indy Edelweiss ( Semarang )
68. No. 23 : Dan Mimpi Cinderella karya Bunda Matahati ( Depok)
69. No. 348 : Ziarah Ibu dan Puisi Karya Riswan Hidayat ( Yogyakarta)
70. No.99 : Lelaku Lelaki karya Suguh Kurniawan ( Bandung)
71. No. 109 : Mak, Kulukis Wajahmu Di Kanvas Senja Karya Asep Syahril Fajri ( Banten )
72. No. 122 : Air Mata Bunda karya DG Kumarsana ( Denpasar )
73. No. 124 : Sepucuk Doa untuk Ibu Karya Arif Hidayat ( Purbalingga)
74. No. 125 : Sekantong Luka dari Seorang Ibu karya Irianto Ibrahim
75. No. 147 : Impresi karya Irwan Bajang ( Yogyakarta)
76. No. 176 : Tentang Teduh yang Kau Ceritakan karya Effendi Danata ( Lombok Timur )
77. No. 197 : Di Relung Sunyi Tempatmu Ibu karya Olan sanseviera ( Cirebon)
78. No. 204 : Terlanjur Piatu karya Megita Oktavia
79. No. 208 : Fragmen karya Eko Putra
80. No. 224 : Engkau dan Aku : Rindu Ibu karya Isbedy Stiawan ZS ( Bandar Lampung )
81. No. 235 : Ibu Tak Berkepala karya Fakhrizal Eka ( Jambi )
82. No. 237 : Kau yang Menempuh Seluruh Perasaan karya Budhi Setyawan ( Jakarta)
83. No. 241 : Perempuan Pemecah Batu karya Shinta Miranda
84. No. 254 : Pasir – Pasir Susu karya Nadya Nadine
85. No. 277 : Dhuha Ibu, Ulangtahunku karya Yogira Yogaswara ( Bandung)
86. No.228 : Sisipan rindu untuk Bunda karya Shafira Sulaiman ( Banda Aceh)
87. No. 247 : Pesan Ibunda karya Ari Nendra ( Jepara )
88. No. 275 : Asap Dupa Pengantar Doa karya Hendra Utay ( Denpasar)
89. No. 320 : Andai Aku Bisa Menulis Sajak Buat Ibu karya Diah Budiana ( Bandung)
90. No. 327 : Perempuan Dengan Belati di Betisnya karya Nurochman Sudibyo YS ( Tegal )
91. No. 328 : Pesan Rakyat Kepada Wakil Rakyat karya Dyah Setyawati ( Tegal )
92. No. 336 : Rinduku Meleleh karya M. Mahfudz Fauzi S. ( Lampung )
93. No. 337 : Rinduku, Ibu karya Awan Tenggara ( Bekasi )
94. No. 344 : Kebaya karya Ayu Winastri ( Denpasar )
95. No. 345 : Sajak Desember karya Siti Fatimah ( Surabaya )
96. No. 353 : Wajah karya Dadi Reza Pujiadi ( Denpasar)
97. No. 64 : Perempuan Langit Bersayap Satu Karya Yogi Prastiyo ( Jakarta)
98. No. 259 : Ibu, Yang Kubenci karya Juniar HW Lumankun ( Nusa Dua Bali)
99. No. 188 : Ingin Kucium Tapakmu karya Lailatul Kiptiyah
100. No. 97 : Peluh dan Doa Ibu karya M Susanto Edison ( Denpasar )
Denpasar, 30 November 2010
Dewan Kurator
Oka Rusmini
Warih Wisatsana
Moch Satrio Welang
Demikianlah pengumuman ini dirilis, untuk kemudian berlanjut pada tahapan pelayoutan dan pencetakan buku untuk diterbitkan di tahun 2011. Atas dukungan semua rekan pecinta sastra dan rekan media se tanah air kami ucapkan terimakasih.
Salam Hormat,
SASTRA WELANG PUBLISHER
http://www.satriowelang.com/
mochsatriowelang@gmail.com
081 916 384 162
Sumber : media-jogja@yahoogroups.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar