Seorang dokter puskesmas di Nusukan, Solo, Jawa Tengah, mempunyai cara unik untuk mensosialisasikan anti rokok kepada masyarakat di wilayahnya. Yaitu, dengan menggunakan pentas wayang kulit. Cara ini sudah dilakukannya sejak 3 tahun terakhir, meski ia mengaku, hanya mengenal wayang dari mendengarkan kaset dan belajar mendalang secara otodidak.
Namanya, Heri Wijanarko. Saat ia memainkan pentas wayang kulit yang biasanya mengambil bagian goro-goro, yaitu guyonan limbuk dan cangik, tidak ada yang menyangka, sebenarnya ia adalah dokter.
Sejak tahun 2006 lalu, ia tercatat sebagai dokter di Puskesmas Nusukan, Solo, Jawa Tengah. Kalaupun, ia seringkali ditemui sedang mendalang, tentu saja, ia bukan sedang mencari tambahan penghasilan. Itulah, cara dokter ini untuk mensosialisasikan anti merokok kepada masyarakat di sekitarnya.
Berawal dari kegemarannya terhadap seni tradisi jawa ini, tercetus ide untuk menggunakan wayang sebagai media sosialisasi anti merokok. Karena, menurutnya, wayang kulit dinilai sudah dekat dengan keseharian dan tradisi masyarakat setempat, sehingga pesannya bisa lebih mudah diterima.
Awalnya, memang banyak kalangan yang mencibir upaya dokter ini. Namun, karena, dinilai sedikit demi sedikit mampu mendatangkan hasil lumayan, sosialisasi anti merokok dengan pentas wayang ini pun mendapat sambutan baik. Tak Hanya di puskesmas Nusukan, sosialisasi juga dilakukan ki dalang dokter Heri Wijanarko dengan mendatangi pertemuan-pertemuan warga. Ia berharap, dengan pentas ini, kesadaran warga akan bahaya merokok akan semakin meningkat, sehingga, pada saatnya nanti, akan menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Nah cukup kreatif khan? (B-K)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar