Jumat, 01 Juli 2011

Dikemas Secara Sederhana, Labuhan Merapi Pertama Semenjak Erupsi Merapi

Upacara adat Labuhan Merapi yang merupakan event budaya tahunan yang digelar oleh kerabat Kraton Ngayogyakarta kembali akan digelar Sabtu dan Minggu 2 – 3 Juli 2011 mendatang. Labuhan Merapi kali ini tergolong fenomenal, karena dilakukan pertama kali semenjak erupsi 2010 oleh juru kunci yang baru untuk pertama kalinya.  


            Demikian diungkapkan oleh Plh. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman HY Aji Wulantara, SH, Selasa 28 Juni 2011 di kantornya Jl. KRT Pringgodiningrat No.13 Beran Sleman. Aji menambahkan bahwa pelaksanaan labuhan Merapi pada tahun ini diselenggarakan secara lebih sederhana dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut mengingat kondisi psikis dan sosial ekonomi masyarakat setempat yang sedikit banyak masih terpengaruh dengan terjadinya erupsi Merapi.  
            Rangkaian labuhan Merapi dimulai pada hari Sabtu 2 Juli 2011 sekitar pukul 10.00 dengan penerimaan uba rampe labuhan dari keraton Ngayogyakarta di Kecamatan Cangkringan. Dilanjutkan dengan prosesi sederhana oleh Bregada Prajurit Gandungarum dan serah terima uba rampe labuhan dengan juru kunci Merapi yang baru Mas Lurah Suraksosihono atau yang akrab dipanggil Pak Asih, yakni putra Mas Ngabehi Suraksohargo atau Mbah Marijan di huntara Plosokerep Umbulharjo Cangkringan.
            Pada malam harinya dilaksanakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Janadi Suharjono. Pada pertengahan malam itu pula sebagian abdi dalem yang dipimpin oleh juru kunci Mas Lurah Suraksosihono menuju bekas kediaman Mbah Maridjan untuk melakukan renungan dan doa.
            Sedangkan pada pagi harinya Minggu 3 Juli 2011 pukul 06.00 WIB uba rampe labuhan dibawa oleh rombongan abdi dalem, diikuti masyarakat sekitar dan para pengunjung/ wisatawan menuju ke lokasi labuhan di Alas Bedengan yang terletak 1,5 km dari bekas kediaman rumah Mbah Maridjan. Lokasi ini merupakan lokasi baru yang berada jauh dibawah lokasi labuhan tahun-tahun sebelumnya.            Usai prosesi labuhan di sekitar kompleks petilasan Mbah Maridjan diselenggarakan pentas seni dan pertunjukan jathilan oleh warga masyarakat setempat.
            Aji memperkirakan labuhan kali ini akan banyak menyedot pengunjung dari berbagai daerah, bahkan wisatawan manca negara yang ingin melihat secara langsung upacara adat satu-satunya yang diselenggarakan paling dekat dengan gunung Merapi. Oleh karenanya ia mengharapkan agar masyarakat pengunjung atau wisatawan agar menjaga diri dan berhati-hati dilokasi sekitar labuhan. Mengingat banyak tebing di kanan kiri dengan kondisi tanah berpasir yang masih sangat labil.
           
Sleman,  28 Juni 2011
Kepala Seksi Dokumentasi dan Informasi Pariwisata
Disbudpar Sleman



Wasita, SS, MAP



SMS Hotline: Wasita HP. 085743961968
Jl. Pringgodiningrat No.13 Beran Tridadi Sleman
Yogyakarta Telp/Fax:0274-869613
Website  : www.tourismsleman.com,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar