Sabtu, 10 Maret 2012

Brongkos (bebek) Bakar, Alternatif Baru Menikmati Daging Bebek

Menu brongkos mungkin sudah sering anda dengar, namun, brongkos yang satu ini tergolong baru dan sangat unik.  Namanya,  brongkos bakar. Menu baru khas Tempel, Sleman, DIY  ini, menyajikan menu yang menggabungkan nikmatnya brongkos dan renyahnya bebek bakar.  Nah,  bagi anda penggemar menu bebek,  makanan baru ini mungkin bisa menjadi alternatif cara lain menikmati daging bebek.

Sejak berpuluh tahun lalu,  menu brongkos memang sudah menjadi salah satu menu khas Tempel, Sleman,  DIY.  Karenanya,  setiap berkunjung ke wilayah kota budaya ini, para wisatawan pasti tidak akan melewatkan kesempatan untuk mencoba menikmati menu kuah daging dan kacang tolo ini, dengan mengunjungi sejumlah warung makan yang tersebar di kawasan perbatasan DIY-Jawa Tengah tersebut.

Namun, jika anda mengunjungi sebuah warung di belakang pasar Tempel, bernama “MR LAUK PAUK” ini,  anda akan disajikan menu brongkos yang lain dari biasanya.  Yaitu,  brongkos bakar.  Pemilik warung, Agus Wijayanto, berbeda dengan brongkos biasa yang dibuat dari daging sapi, brongkos bakar ini menggunakan bahan utama daging bebek.  Setelah dimasak brongkos seperti biasanya, daging bebek pun dibakar,  sambil sesekali dilumuri kuah brongkos.  Cara pembakaran inilah yang membedakan dengan bebek bakar biasa, karena, biasanya,  hanya dilumuri kecap. Setelah matang, daging bebek ini pun kembali dilumuri kuah brongkos, sebelum disajikan.

Selain aneka lalapan, sebagai pelengkap hidangan pun disajikan sambal kecombrang.  Yaitu, sambal dengan campuran bunga kecombrang, jenis bunga yang memang biasa digunakan sebagai lalapan. Tak ayal, sensasi rasa yang dihasilkan pun terasa sangat nikmat dan gurih, sekaligus menghangatkan badan. “Ada rasa tersendiri, lebih nikmat.  Gurihnya pas. Pokoknya mantap,” kata Hartono, seorang penggemar brongkos bakar, saat ditemui sedang menikmati menu baru ini.

Dengan harga yang ditawarkan hanya Rp. 15 ribu per porsi, menu baru ini ternyata langsung disambut antusias masyarakat, karena, bisa menjadi alternatif cara lain menikmati daging bebek. Sekaligus untuk mengobati kejenuhan mereka akan menu brongkos yang hanya itu-itu saja.  Nah, anda penasaran? (BK/ YO WiS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar