Minggu, 03 Juli 2011

Menikmati Menu Ala Pengungsi Merapi di Resto Kinahrejo


Anda ingin menikmati menu makanan ala dapur umum pengungsi merapi, seperti, nasi gotong royong, nasi goreng vulkanik atau soto awan panas?. Tampaknya, Resto Kinahrejo di lereng Gunung Merapi, Sleman, DIY, ini bisa menjadi alternatif tujuan anda. 


Awalnya, resto ini hanyalah dapur umum untuk pengungsi merapi. namun, oleh warga, kemudian dikembangkan sebagai usaha bersama untuk membangkitkan perekonomian warga setelah terkena bencana erupsi merapi 2010 lalu.

Meski bernama resto, jangan anda bayangkan ini adalah sebuah tempat makan yang sangat mewah. Resto Kinahrejo, di dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DIY, hanyalah sebuah lokasi makan sederhana, yang berawal dari kegiatan dapur umum untuk pengungsi merapi 2010 lalu.


Karenanya, saat memasuki resto ini, kita disajikan daftar sejumlah menu, yang tergolong unik. Seperti, nasi goreng vulkanik, mie rebus sapu jagad, soto awan panas, ayam bukit kendil, nasi gotong royong, atau minuman seperti, kopi susu kali opak, kopi areng merapi, wedang gedhang, atau es teh kali cemoro.

Menu-menu inilah yang sebelumnya banyak disajikan pada para pengungsi merapi, di tengah keterbatasan bahan makanan, saat terkena bencana merapi beberapa waktu lalu. Karena berawal dari dapur umum, “Resto ini bukanlah milik perseorangan, namun, dikelola bersama-sama oleh paguyuban warga, sebagai upaya membangkitkan perekonomian setelah sempat terpuruk akibat bencana merapi 2010,” kata Purwanti, salah seorang pengelola resto ini.

Meski namanya berbeda, dari sisi sajian memang terlihat tidak ada perbedaan dengan menu makanan sejenis lainnya. Nasi goreng vulkanik tak beda dengan nasi goreng ayam plus telur. Begitupun dengan menu-menu lainnya. Perbedaannya, berbagai makanan ini dibuat dengan bahan-bahan seadanya, di tengah keterbatasan wilayah setempat akibat bencana merapi, sehingga memerlukan ketrampilan lebih dalam meramunya. Namun, jangan salah, meski dibuat dengan bahan seadanya, rasanya tetap enak dan lezat. “Dan yang pasti, harga yang ditawarkan pun cukup murah,” kata Sri Rejeki, pengunjung asal Condongcatur, Depok, Sleman.

Tak hanya makanan yang enak dan murah, di resto yang tak jauh dari rumah mendiang juru kunci merapi Mbah Maridjan ini, para pengunjung juga bisa menikmati panorama gunung merapi dengan lebih jelas dan indah. Juga berbagai sisa-sisa alat dapur yang rusak akibat terkena bencana merapi, serta memberikan semangat pada warga setempat, melalui sebuah papan pesan yang dipasang. Nah, anda berminat?.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar