Selasa, 02 November 2010

Alat Deteksi Gempa Temuan Mahasiswa UNS Juarai Lomba Tingkat Nasional

Berawal keprihatinan terkait jatuhnya korban jiwa akibat gempa bumi di tanah air, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret atau UNS Solo, menciptakan sebuah alat deteksi gempa yang sangat sederhana. Yaitu, dengan menggunakan bandul dan alarm yang dipasang di tembok. Meski sederhana dan murah, alat baru ini mampu menjuarai Kompetisi Rancang Bangun 2010 tingkat Nasional di Bali.





Alat deteksi gempa temuan 3 mahasiswa UNS, yaitu Tatang Kukuh Wibowo (Teknik Sipil 2007), Ali Zakaria (Teknik Sipil 2007) dan Fitrianto (Teknik Mesin 2007) ini memang tergolong sederhana. Betapa tidak, alat ini hanya berupa sebuah bandul besi yang dilengkapi dengan lingkaran besi dan alarm. Untuk memfungsikannya, cukup dipasang di tembok, terutama pada bagian struktur bangunan.




Jika terjadi gempa dan menggerakkan struktur bangunan, maka bandul pada alat ini akan ikut bergerak, sehingga menyentuh lingkaran besi di bawahnya. Persentuhan inilah yang kemudian membuat sirine akan berbunyi keras, sehingga, membuat orang mengetahui adanya gempa dan langsung melakukan upaya penyelamatan diri.







Meski sangat sederhana, alat yang dirancang hanya dalam waktu satu bulan ini ternyata mampu memikat pada juri dalam Kompetisi Rancang Bangun 2010 tingkat Nasional di Bali, 22-23 Oktober lalu. Selain sederhana, alat ini juga dinilai orisinil karena menggunakan penerapan yang tergolong baru, yaitu pendekatan struktur dinamik. Apalagi, biaya pembuatannya sangat murah, yaitu hanya berkisar 100 ribu rupiah.






Sayangnya, alat deteksi gempa ini, untuk sementara, hanya bisa dimanfaatkan untuk gedung-gedung bertingkat. Sampai saat ini, alat ini memang hanya didesain khusus untuk gedung berlantai lima, sehingga, lingkaran besi yang dibuat pun sangat besar. Dengan lingkar yang besar tersebut, alat ini diperkirakan hanya bisa mendeteksi gempa dengan skala richter yang besar pula. Karenanya, diperlukan disain khusus lagi, agar alat ini bisa digunakan untuk rumah tangga biasa. (Wiwik Susilo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar